Rasa Sederhana GSVL

Cerita tentang sosok bernama lengkap Godbless Sofcar Vicky Lumentut, seakan tidak ada habisnya. Pria yang masuk daftar teratas survei calon gubernur Provinsi Sulut 2024 ini, selalu tampil biasa saja.
 
Apalagi ketika GSVL begitu panggilan akrabnya sudah tak lagi menjabat walikota Manado, kegiatannya sebagian besar teralih sebagai seorang petani.

Masih berkecimpung di dunia politik dan duduk di jajaran pimpinan tertinggi partai Nasdem yang merupakan salah satu Parpol terbesar di Sulut. Gaya hidup GSVL tetap biasa saja.

Terlalu sederhana seolah GSVL  bukan siapa-siapa dan hidup seperti kebanyakan rakyat biasa.

Tidak malukah GSVL  dengan gaya hidup murah, ditengah banyaknya pejabat dan mantan pejabat hingga elit politik yang sering pamer mobil, motor, rumah hingga pakaian mewah dari brand ternama. Tapi kelihatannya GSVL  tenang dan biasa saja.

Iya, garis tangan telah menghantar GSVL selama 10 tahun atau dua periode berturut menyandang orang nomor satu di Kota Manado.

Maka tidak ada salahnya saya berangan-angan GSVL akan selalu menjadi pria dengan sikap dan tampilan lebih berkelas.

Sebagaimana banyak pejabat termasuk orang nomor satu di kabupaten/kota hingga provinsi yang mengubah penampilan jadi seperti selebriti papan atas dengan rumah, kendaraan dan pakaian mewah.

Saya berharap GSVL bisa menjadi patokan bagaimana tampil elegan di depan rakyat layaknya pejabat dan politisi kebanyakan. Tapi sayang, harapan saya pupus,GSVL tetap saja seperti GSVL  yang dulu. 

Tampil biasa saja, apa adanya, tambah parah lagi GSVL tak doyan pamer naik motor gede dipadu jaket kulit lalu share di Facebook dan Instagram sampe tik tok, sungguh keterlaluan. Apakah dia sebegitu pelit, membuat dirinya  tak mampu tampil istimewa. 

Saya malah jadi berpikir, jangan-jangan GSVL royal bantu rakyat sehingga dirinya sendiri tak diperhatikan. Atau GSVL lebih perhatian kepada anak-anak dan istrinya, sehingga GSVL selalu tampil biasa saja. 

Maka saya mengamati bagaimana penampilanya, di waktu senggang saat di rumah. Waduh, tambah hancur lagi. Masakkan seorang mantan Walikota, doyan pakai kaos oblong celana panjang kusut terus alas kakinya sandal jepit, apa kata dunia. 

Dia berubah sebagaimana rakyat biasa. Saya baru paham, rupanya sederhana sudah menjadi kebiasaan dari dulu seorang GSVL. Dua periode bersentuhan dengan gedung megah di Balai Kota Manado, ternyata tidak bisa mengubah kesederhanaan pribadi GSVL.

Mantan Ketua Apeksi itu tetap tak berubah, sama sekali jejak hidup gemerlap tak lekat dalam derap langkah hidupnya. Seolah, rumah, mobil pakaian branded kelas satu tak bisa menyentuhnya. 

Hanya pada situasi tertentu misalnya ke undangan nikah atau acara formal, GSVL tampil sedikit maksimal dengan jas dipadu kemeja lengan panjang atau  pakai batik, selebihnya dia kembali menjadi GSVL  yang sederhana. 

Dengan gaya hidup seperti itu, GSVL  tetap tenang-tenang saja, senyum-senyum saja.

GSVL  tak segan bertegur sapa dengan rakyat, berjabat tangan dan melempar senyum khasnya, GSVL hanya ingin berbaur dengan rakyat karena baginya rakyat harus dilayani, karena GSVL sadar betul status dirinya dulu adalah pelayan rakyat. GSVL tetap membumi.

Bahkan tanpa malu, pada beberapa kesempatan GSVL menerima tamu dengan pakaian seadanya, mungkin karena itulah cinta rakyat kepada GSVL makin menjulang. 

Padahal di tempat lain, kepala daerah dan mantan kepala daerah  begitu lengket berbaur dengan orang terpandang dan pengusaha sehingga rakyat jadi minder untuk menegur. Mungkin karena itu rakyat malu ketika bersua pejabat dengan gaya hidup hedon, iya.. level yang memisahkan bak langit dan bumi. 

Perlahan saya dibawah pada sebuah kesimpulan makna kesederhanaan GSVL, adalah sebuah pedoman. Iya pedoman bagaimana arti sebuah kesederhanaan, yang penting tampil seadanya, pakaian bersih, rapi dan santun itu sudah lebih dari cukup. 

GSVL tak mau punya mobil seharga sepuluh rumah rakyat. Meski kalau GSVL mau dia bisa saja memilikinya. 

Kawan boleh setuju atau tidak dengan tulisan saya ini. GSVL tahu diri bahwa dia pernah digaji rakyat dengan pajak dari rakyat. GSVL juga mengerti sekali bahwa kapasitasnya sebagai seorang politisi sekalipun adalah pelayan rakyat.

Kesederhanaan GSVL yang saya anggap sebuah kekurangan, kini berubah bahwa itulah kekuatan dan kelebihan yang dimiliki  GSVL.

Saya setuju dengan cara hidupmu. Karaktermu menggambarkan pria tangguh dan kuat di tengah badai godaan duniawi. Sebenarnya kau mampu bermewah diri, karena dirimu sendiri merupakan mantan orang nomor satu di Kota Manado.

Tapi kau lebih memilih jalan sempit tanpa  gempita hidup mewah. Kau  mampu menahan diri, walau hanya untuk menikmati kemewahan sesaat saja. 

Jadi bagi saya berpikir seperti ini, jika saja semua  pejabat di negeri ini mencontoh sikapmu itu maka bab baik dari buku negeri tetap terawat dan terjaga tidak akan rusak oleh ketamakan dan kesombongan diri para  pejabat dan politisi. 

Sependapat dengan saya, kalau masih ragu silahkan cari tahu sendiri. Terpenting saya tidak menerima sepeserpun untuk membuat tulisan ini, saya saja belakangan jarang berkomunikasi dengan beliau baik tatap muka langsung, atau chating via medsos.

Tapi bagi saya sudah sepantasnya saya menuliskan kebaikan seseorang yang bernama GOD BLESS SOFCAR VICKY LUME NTUT, seorang pria sederhana dari Kota Manado, Provinsi Sulut. ((jkm)


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan