Ngobrol Dengan Kawan Tak Se-PAHAM

"PAHAM belum tentu menang"!

Kata seorang teman yang dulu seprofesi jurnalis dengan penuh semangat. Dan dia bercerita tentang teori Joe Biden mengalahkan Donald Trump. 

Aku mendengarkan teori-teorinya dengan rasa malas. Ya, gimana lagi, namanya orang sedang semangat cerita didengarkan aja. Membuat orang bahagia itu penting buat hati kita nyaman.

Yang membuat kantukku hilang adalah ketika minuman jeruk nipis pesanan, katanya si buat obat asam lambung, dibawah sama pelayan.

"Gimana pendapatmu??" Tanyanya sambil senyum-senyum menang. Dia melirik, aku lagi sibuk ber-whatsapp ria. Aku tersenyum sambil nyeruput jeruk nipis..

"Pertama ya, sebenarnya Joe Biden menang dari petahana, lah PAHAM bukan petahana. Kedua model pemilihan di Amrik dan kita beda bro..Trump itu kalah juga karena salah dia sendiri, bukannya merangkul rakyat tapi kelewat pede." Kataku.

Jadi memastikan PAHAM kalah hanya karena melihat Pemilu Amerika, jelas tidak benar. Sampai sekarang posisi survei PAHAM unggul di atas 10 persen dari para pesaing. Survey itu sudah gambaran nyata tidak mungkin berubah pilihan..

Ada memang yang belum menunjukkan dukungan sekitar 15-20 persen. Tapi gak mungkin semua ke paslon nomor 1, 2 dan 3 seandainya mereka memilih, bisa 50:50. Kalau itu terjadi, ya PAHAM tetap menang.

Saya lanjut minum jeruk nipis anget itu.

"Jadi bro tenang aja, banyak orang seperti saya yang menjaga demokrasi ini supaya berjalan sesuai aturan. Tidak akan ada celah siapa pun untuk main nakal Pilwako Manado, Tidak juga kamu, yang sok tau, dukung saja calon mu. Jangan malah sibuk menyerang PAHAM."

Wajahnya langsung tidak enak karena diskak di tempat. Kutinggalkan dia bengong sendirian. "Ok bro, so paham sudah itu jo!