Renungan Minggu 'Hamba Tuhan Yang Setia'
Oleh: Pnt DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA
Shalom, damai di hati. Kiranya sekalian jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus ada dalam naungan penyertaan Tuhan, melalui berkat kekuatan dan kesehatan.
Hari ini saya akan menyampaikan Firman Tuhan yang terambil dalam Kitab Lukas 1:38 begini bunyinya. 'Kata Maria: ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Jemaat yang diberkati Tuhan. Sebagaimana kita pahami dalam pembacaan Alkitab kita ini. Bahwa di Israel mereka yang memiliki kapasitas sebagai hamba Tuhan adalah para imam dan nabi.
Sesuai aturan di masa itu, kaum wanita tidak bisa menjadi imam apalagi nabi.
Namun berbeda bagi Maria, atas dasar hubungan erat serta senantiasa menuruti kehendak Tuhan, Maria kemudian menyebut dirinya sebagai hamba Tuhan.
Jika kita membaca keseluruhan Kitab Lukas Pasal 1:26-38, Maria dipilih Allah untuk mengandung dan melahirkan seorang anak melalui karunia Roh Kudus sebab anak yang dilahirkannya merupakan Anak Allah.
Karena kedekatannya dengan Tuhan, Maria siap mengambil resiko. Bisa ditinggal oleh tunangannya Yusuf, bahkan sesuai kebiasaan waktu itu, Maria bisa saja dikenai hukuman berat, yakni dirajam dengan batu, karena hamil di luar nikah.
Pada pembacaan kita tadi, Maria tidak menolak perintah Tuhan, dengan taat disertai keyakinan iman. Maria percaya apa yang direncanakan Tuhan untuk keselamatan manusia pasti terjadi.
Hingga pada akhirnya lahirlah Sang Mesias Raja Damai. Kita bersyukur karena Allah memilih seorang wanita yang takut akan Tuhan dalam sosok seorang wanita bernama Maria.
Peristiwa luar biasa ini, merupakan rahmat, anugerah dan berkat, serta kemuliaan terindah, bagi kita seluruh umat manusia atas kelahiran Yesus Kristus, tidak ada nikmat duniawi yang bisa menandingi karya Allah itu untuk keselamatan kita semua.
Sayang di era sekarang ini, tidak banyak hamba Tuhan yang memiliki ketaatan, iman percaya teguh sebagaimana dimiliki oleh Maria.
Kita tidak bisa menutup mata, bahwa ada banyak dari mereka yang menyebut atau biasa disapa hamba Tuhan, tapi sikapnya jauh dari hal-hal benar dan berkenan di mata Allah.
Mereka menutup mata iman dari sikap kerendahan hati untuk senantiasa berpegang pada Firman Tuhan, dan cendrung berharap pada bantuan mamon.
Ini pergumulan kita semua sebagai jemaat, namun sebagaimana ajaran Yesus, hiduplah pada landasan kasih, kita doakan kiranya Tuhan mengampuni tingkah laku hamba Tuhan yang telah menyakiti hati Allah.
Hingga pada akhirnya lahirlah Sang Mesias Raja Damai. Kita bersyukur karena Allah memilih seorang wanita yang takut akan Tuhan dalam sosok seorang wanita bernama Maria.
Peristiwa luar biasa ini, merupakan rahmat, anugerah dan berkat, serta kemuliaan terindah, bagi kita seluruh umat manusia atas kelahiran Yesus Kristus, tidak ada nikmat duniawi yang bisa menandingi karya Allah itu untuk keselamatan kita semua.
Sayang di era sekarang ini, tidak banyak hamba Tuhan yang memiliki ketaatan, iman percaya teguh sebagaimana dimiliki oleh Maria.
Kita tidak bisa menutup mata, bahwa ada banyak dari mereka yang menyebut atau biasa disapa hamba Tuhan, tapi sikapnya jauh dari hal-hal benar dan berkenan di mata Allah.
Mereka menutup mata iman dari sikap kerendahan hati untuk senantiasa berpegang pada Firman Tuhan, dan cendrung berharap pada bantuan mamon.
Ini pergumulan kita semua sebagai jemaat, namun sebagaimana ajaran Yesus, hiduplah pada landasan kasih, kita doakan kiranya Tuhan mengampuni tingkah laku hamba Tuhan yang telah menyakiti hati Allah.
Semoga mereka bisa bertobat dan kembali menjadi imamat rajani sesuai kapasitas selaku hamba Allah.
Kelahiran Raja Damai ini, kiranya terus memotivasi kita sebagai jemaat terlebih hamba Tuhan untuk tetap setia bersekutu, bersaksi dan melayani. Karena Yesus sendiri sudah membayar lunas dengan harga mahal lewat kematianNya untuk menebus dosa setiap kita.
Mari saya ajak, kita terus bergerak untuk menjadi garam dan terang dunia dalam rangka memberitakan sukacita, damai sejahtera dari Yesus Kristus sebagai kebutuhan iman hakiki bagi seluruh umat manusia.
Ketakjuban Natal, kiranya mengisi relung hati kita sembari mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. Semoga kita jadi bagian dalam kitab kehidupan melihat Firdaus baru.
Tetap jaga kesehatan, selalu rukun, Maranatha, Tuhan Yesus memberkati, amin.
Kelahiran Raja Damai ini, kiranya terus memotivasi kita sebagai jemaat terlebih hamba Tuhan untuk tetap setia bersekutu, bersaksi dan melayani. Karena Yesus sendiri sudah membayar lunas dengan harga mahal lewat kematianNya untuk menebus dosa setiap kita.
Mari saya ajak, kita terus bergerak untuk menjadi garam dan terang dunia dalam rangka memberitakan sukacita, damai sejahtera dari Yesus Kristus sebagai kebutuhan iman hakiki bagi seluruh umat manusia.
Ketakjuban Natal, kiranya mengisi relung hati kita sembari mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. Semoga kita jadi bagian dalam kitab kehidupan melihat Firdaus baru.
Tetap jaga kesehatan, selalu rukun, Maranatha, Tuhan Yesus memberkati, amin.
Komentar
Posting Komentar