Kuat Terus Pak Vicky




Ada apa Pak Vicky dengan wajahmu seperti memendam sesuatu. Tubuhmu bergetar seperti ingin menyampaikan banyak hal yang tidak terpikirkan olehku dan rakyat banyak di Kota Manado.

"Kamu pernah merasakan melihat kemiskinan yang benar-benar kemiskinan?" Itu katamu ketika mendengar anggaran perubahan ditolak sebagian wakil rakyat pemilik hati tak peka.
Bibirmu seperti ingin mengungkapkan banyak rahasia. "Bayangkan, ada begitu banyak hak rakyat yang belum bisa mereka kecapi, karena wakil rakyat yang mereka pilih, cendrung membela kepentingan individu dan kelompok mereka sendiri... ".
Tetap kuat Pak Vicky, engkau telah ditempah dengan ragam proses. Itulah mungkin kekuatan terbesarmu sampai sekarang.
Ah, sanggupkah aku berada di posisimu sekarang? Engkau pasti geram melihat tingkah sombong sebagian wakil rakyat di gedung Tikala. Engkau pasti marah melihat banyak serigala buas yang tega merampas hak rakyat banyak.
Rahangmu pasti berdetak kuat karena mengetahui betapa menderitanya rakyat selama ini hanya karena perilaku orang-orang yang mengaku mencintai Kota Manado tapi terus membuat rakyat menjerit.
Dan ketika engkau mulai bergerak untuk memberi bantuan bagi rakyat yang kini sedang menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid 19, mereka menyerangmu balik dengan segenap tenaga, tak mau membahas APBD perubahan.
Dengan harapan, kutuk, makian, cacian, fitnahan diarahkan kepadamu. Tapi pak, tak perlu grasa grusu karena rakyat Manado sudah tahu mana wakil mereka yang berjuang untuk kepentingan rakyat, dan mana yang hanya pentingkan Pilkada.
Menakjubkan, sama sekali tidak kulihat wajahmu ketakutan. Engkau malah sedih melihat rakyat, para lansia, tenaga honorer, kepala lingkungan yang hak mereka dipasung sebagian wakil rakyat.
Dan dengan terbata engkau berkata, "Betapa banyaknya energi kita terbuang sia-sia. Uang yang seharusnya untuk meringankan beban rakyat karena pandemi Covid 19, malah dianggap bahan politisasi. Waktu yang seharusnya kita kejar supaya rakyat Manado tidak tambah menderita, terhambat hanya untuk meladeni nafsu mereka. Tenaga yang seharusnya digunakan untuk menata ekonomi, harus disisihkan untuk berkutat dengan ragam alasan 'saya orang baru' jadi ngapain bahas APBD-P.
Pak Vicky, tetap angkat pundak cerdasmu meski lelah menahan begitu besar beban yang ada. Teringat engkau pernah berkata. "Kawan, anda benar. Tugasku sekarang jauh lebih berat, karena dulu peperangan kita dengan bangsa lain sedangkan aku harus berperang dengan saudaraku sendiri..".
Ini proses Pak Vicky. Bagi saya, kamu lebih hebat dari apa yang orang kira, lebih kuat dari apa yang pikirkan, lebih sabar dari apa yang orang lain nilai.
Ingin kubuatkan secangkir kopi untukmu. Tapi kurasa kau belum mau. Karena secangkir kopi adalah kemewahan dan engkau masih belum bisa merasakan itu. Belum. Sampai engkau bisa melihat rakyat Manado merasakan kesejahteraan yang sama, keadilan yang sama dan kesetaraan yang sama.
Pak Vicky, sungguh betapa bersyukurnya aku dan mereka yang hanya orang biasa dengan beban minimal saja. Bebas dalam arti sesungguhnya tanpa beban tanggung jawab yang begitu berat, seperti yang engkau pikul.
Terus kuat Pak Vicky. Jangan pernah lelah mencintai kami. Kami berjanji akan terus melangkah bersamamu..kami tidak akan membiarkan 'orang baru' merusak cita-cita baikmu membawa kemajuan dan kesejahteraan rakyat. (jeklyMS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan