GSVL Pemimpin Cerdas dan Tangguh

10 Tahun Dalam Pengabdian

(Bagian IV)



Jika tidak ada aral melintang, Minggu 9 Mei 2021, Walikota dua periode Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA  akan meletakkan jabatan selaku Walikota Manado. Satu dekade atau sepuluh tahun masa pengabdian. Tentu GSVL telah meninggalkan begitu banyak legacy sekaligus hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dan menjadi role model dari perjalanan sosok pemimpin terbaik  yang pernah ada di Sulawesi Utara, Indonesia hingga dunia.

'Bapak Kerukunan'. Itu julukan kepada GSVL, oleh rakyat Manado khususnya dan masyarakat Provinsi Sulut pada umumnya. Selama 10 tahun memimpin Kota Manado. Kerukunan jadi komitmen utama GSVL untuk dijaga dan dipertahankan. 
"Manado adalah rumah besar kita semua. Mari saya ajak kita rawat dan jaga bersama. Agar tetap aman dan damai dengan terus hidup rukun," demikian kata-kata GSVL dalam setiap kesempatan bersua dengan rakyat.
Dia kemudian memperkenalkan 'salam rukun'. Tagline sederhana tapi memilliki makna luar biasa. Bahkan ucapan 'salam rukun' ini mendapat pujian dari Presiden RI Joko Widodo. Menurut Jokowi, selaku kepala daerah GSVL telah berkontribusi luar biasa dalam rangka menjaga keutuhan  NKRI.
Mengapa selama 10 tahun menjabat Walikota Manado, GSVL fokus untuk menjaga kerukunan. Alasannya sederhana karena masyarakat Kota Manado datang dari ragam suku, agama dan ras. Yang jika tidak dipagari dengan sikap hidup rukun, bakal memicu perpecahan dan intoleransi.
Kerukunan juga jadi konsen GSVL sejak awal menjabat. Demi menjaga agar rakyat Kota Manado tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax, disusupi paham radikalisme, serta upaya mengadu domba rakyat Kota Manado.
GSVL berpandangan dengan terjaganya kerukunan di tengah rakyat Manado. Ujungnya tercipta kehidupan harmonis, kondisi aman dan damai. 
Yang secara otomatis, akan memudahkan seluruh program pembangunan terlaksana baik, berikutnya geliat ekonomi berjalan lancar. Hingga ujungnya akan memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kota Manado.
Dedikasi GSVL menjaga kerukunan. Menjadikan Kota Manado dijuluki  'miniatur toleransi dan persatuan Indonesia'. 
Selama 10 tahun menjadi Walikota, GSVL selalu berhasil membawa Kota Manado memperoleh penghargaan tahunan sebagai kota paling toleran di Indonesia.


GSVL kemudian meluncurkan slogan, 'Manado Kota Rukun' dan 'Manado Kota Doa'. Dia berharap slogan ini bukan hanya sebatas ucapan namun dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Manado.
'Manado Kota Rukun', memiliki arti bahwa rakyat Manado harus hidup saling menghargai, dengan terus membina serta menjaga toleransi. Agar suasana kondusif tetap terjaga. Ingat, dalam sepuluh tahun era kepemimpinan GSVL. Nyaris sama sekali tidak terdengar gesekan antar suku, agama dan ras di Kota Manado.
Sedangkan 'Manado Kota Doa'. Bagi GSVL diharapkan menjadi pola hidup yang senantiasa mengandalkan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan rakyat Kota Manado apapun agamanya. 
GSVL berkeyakinan, jika seluruh masyarakat senantiasa mendoakan kota ini. Maka Tuhan pasti akan menjaga dan melindungi Kota Manado dari musibah bencana alam maupun non alam.
Diapun kemudian membangun taman berkat sebagai simbol kerukunan sekaligus memohon doa kepada Tuhan. Dan menjadi pusat kegiatan kerohanian di Kota Manado.


Di akhir masa jabatannya. GSVL tidak meminta yang muluk-muluk kepada jajaran Pemerintah Kota Manado, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh rakyat Kota Manado. Selain harapannya agar terus merawat Kota Manado dengan senantiasa hidup rukun. Dan terus mempertahankan slogan, 'Manado Kota Doa' dan 'Manado Kota Rukun'.
Besar harapan, legacy GSVL untuk terus menjaga kerukunan dan memupuk semangat persatuan, lewat sikap hidup yang saling menghargai dapat berkelanjutan meski dirinya sudah tidak lagi menjabat Walikota Manado. 
GSVL akan segera mengakhiri masa abdinya selaku Walikota Manado selama dua periode. Tetapi keteladanan yang dihadirkannya selama memimpin Manado tidak lekang oleh waktu.
GSVL selalu di hati dan akan menjadi lentera bagi rakyat Manado. Agar senantiasa menjadi warga yang mengandalkan Tuhan, hidup rukun, menghargai dan membantu sesama, memiliki mental unggul, kuat, dan penuh optimisme menyambut masa depan.
Ia sering berpesan, “Tidak ada jabatan atau kekuasaan yang abadi dan harus dipertahankan mati-matian. Itu hanya titipan Tuhan sementara. Untuk itu seorang pemimpin harus siap dan berjiwa besar. Karena dalam setiap kata 'selamat datang', selalu akan diakhiri oleh kata 'selamat tinggal,".
Terpenting bagi GSVL, telah memberi nilai-nilai positif sepanjang masa kepemimpinannya selama 10 tahun. Itu yang akan mengharumkan namanya, meski dia sudah tidak lagi memimpin Kota Manado. (jeklymassie)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan