GSVL: Tangkal 'Baku Cungkel' Dengan Terus Berbuat Baik dan Melayani Tuhan
GSVL memimpin ibadah, yang didalamnya melantik panitia temu teknis HUT ke 58 P/KB Sinode GMlM Tahun 2020 di Jemaat GMIM Taar Era Rumoong Atas
GSVL memimpin rapat perdana panitia temu teknis HUT ke 58 P/KB Sinode GMIM.
'Naiklah tinggi tanpa menjatuhkan, jadilah benar tanpa menyalahkan, berbuatlah baik tanpa menjelekkan,bantulah tanpa berharap balas, layanilah tanpa harus berhitung keringat'.
Kumpulan kata bijak di atas merupakan falsafah hidup yang seharusnya jadi pijakan bagi semua orang, termasuk pemimpin di Sulawesi Utara.Apalagi ketika pemimpin itu mengaku sebagai orang percaya dan beriman pada Tuhan Yesus.
Sayang, kepercayaan dan keimanan itu, belum bisa menghentikan prilaku buruk elit maupun pendukungnya di daerah ini menjatuhkan orang lain dengan menghalalkan segala cara.
Istilah 'baku cungkel', seakan tak pernah hilang, apalagi itu sudah bicara soal posisi dan kedudukan.
Namun budaya 'baku cungkel' bukan baru sekarang terjadi. Murid-murid Yesus sendiri dalam firman tercatat sempat berdebat siapa yang terbesar di antara mereka di mata Tuhan Yesus.
Ada juga kisah tentang Daud, ketika diberi kuat oleh Tuhan mengalahkan Goliat. Raja Saul yang sebelumnya begitu menyayangi Daud, iri hati ketika mendengar nama Daud diberi sorak sorai oleh rakyat. Bahkan Raja Saul, difirmankan berencana untuk membunuh Daud.
Jadi, bagaimana menghentikan 'budaya' ini. Seruan tak akan berpengaruh apa-apa karena sikap kedagingan manusia itu sendiri.
Cara menghentikannya, adalah bagaimana menyikapi hal buruk dengan kebaikan, kerendahan hati, dan senantiasa melayani dengan terus menjaga iman dan kebenaran meski harus menderita.
Bukankah Yesus sendiri, dimuliakan oleh Bapa di Surga lewat karya selamat bagi dosa manusia. Meski menderita mati disalibkan. Tapi Dia kemudian bangkit dari antara orang mati, naik ke Surga. Semuanya berawal dari penghianatan salah satu muridNya, Yudas Iskariot.
Jadi bicara soal cara melawan orang yang hendak menjatuhkan orang lain. Alkitab sendiri mengajarkan seperti ini:
"Tetapi Tuhan, sumber segala kasih karunia, yang sudah memanggil engkau kepada kemuliaan kekal-Nya dalam Kristus Yesus, setelah engkau menderita sebentar, menjadikanmu sempurna, menegakkan, menguatkan, membuatmu kokoh. (1 Petrus 5:10).
Artinya kita mungkin akan merasakan jatuh terkapar, dan kalah serta menderita oleh prilaku buruk orang lain. Tapi ingat janjiNya tadi, bahwa lewat kejatuhan, penderitaan, kekalahan. Dia akan menjadikan kita sempurna, menegakkan, menguatkan, dan membuat kita makin kokoh.
Demikian diamini penuh, Walikota dua periode Kota Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA.
Benar, Ketua Pria Kaum Bapa Sinode GMIM ini dalam berapa waktu belakangan di hantam beragam ujian, dia dicela, difitnah bahkan gambarnya saja dicabik.
Tapi apa balasan GSVL, dia menunjukkan karakter kepantasan seorang pemimpin berkepribadian rendah dan murah hati, sebagai pelayan Tuhan.
GSVL mengatakan mengalahkan keburukan, hanya satu cara yakni dengan terus melakukan hal baik, dan terus meminta pertolongan Tuhan untuk memberi kekuatan.
Bahkan beragam upaya untuk menjatuhkannya, tidak menghentikan dia untuk terus berbuat baik dan menjadi saluran berkat bagi sesama, sebagai pelayan rakyat dan juga pelayan Tuhan.
Dia terus termotivasi memberi diri bagi Tuhan, dengan penuh antusias, sukacita dan tak kenal lelah melayani. GSVL bahkan mendoakan untuk orang-orang yang ingin menjatuhkan dirinya.
Nah, implementasi dari semangat iman luar biasa, tadi GSVL melayani di sejumlah jemaat. Usai memimpin ibadah dan melantik Panji Yosua Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM Jemaat Torsina Kembes.
GSVL lanjut memimpin ibadah, yang didalamnya melantik panitia temu teknis HUT ke 58 P/KB Sinode GMlM Tahun 2020 di Jemaat GMIM Taar Era Rumoong Atas.
Dalam perenungan Firman Tuhan. Ketua P/KB Sinode GMIM ini, kembali menekankan tentang pentingnya kesetiaan, ketulusan dalam melayani Tuhan, tanpa terintervensi oleh keinginan duniawi sekelompok orang.
Secara khusus GSVL meminta agar P/KB GMIM menjadi bagian alat kesaksian untuk berbuat baik. Bagi dia hanya dengan kebaikan hati dan memohon pertolongan Tuhan, maka upaya-upaya 'baku cungkel' bisa ditangkal.
"Tetaplah berbuat baik, jadilah teladan untuk kesaksian bagi semua orang. Meski saya dan mungkin ada rekan-rekan P/KB harus merasakan derita, akibat difitnah atau ada upaya menjatuhkan kita. Tapi yakin Tuhan akan menguatkan, dan pada akhirnya kita akan mengalami sukacita iman luar biasa. Sekali lagi tetap bersatu, jaga kerukunan dan kedamaian dalam hidup berkeluarga, berjemaat dan bermasyarakat," terang GSVL.
Usai ibadah, GSVL memimpin rapat perdana panitia temu teknis HUT ke 58 P/KB Sinode GMIM.
Kemudian dia diundang oleh rekan P/KB untuk mampir dalam perayaan mingguan kedukaan (kumawus). Dimana keluarga maupun warga menyambut hangat kedatangan GSVL.
Dan sudah jadi kebiasaan, sebelum kembali ke Manado. GSVL bersama rombongan mampir istirahat sejenak di rumah kopi Kawangkoan.
Kembali, warga disapa pria bersahaja ini dibarengi senyuman khas, sambil mengucap 'terima kasih Tuhan memberkati'. (JeklyMS)
Komentar
Posting Komentar