Dari Kecil Sudah Diajar Bertani Hingga Cukup Paham Soal Bercocok Tanam, GSVL Ajak Rakyat Manado Galakkan Program 'Family Farming' Demi Penuhi Kebutuhan Pokok Keluarga

















Tumbuh dan besar dari keluarga yang bisa bertani. Membuat Walikota dua periode Kota Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA, cukup paham cara bercocok tanam yang benar.
Hampir sebagian besar tumbuhan baik, buah-buahan, sayur dan rempah-rempah di pekarangan rumah kediaman pribadi bersama keluarga, merupakan hasil dari keahlian GSVL bercocok tanam.
Di tengah pandemi Virus Korona atau Covid 19. GSVL memanfaatkan waktu di rumah saja, dengan beragam giat produktif.
Dan menanam, merawat hingga memanen tanaman, jadi pekerjaan rutin GSVL ketika berada di rumah.
Tidak ada rasa risih, karena bagi GSVL profesi petani di era sekarang ini, tidak lagi dipandang sebelah mata.
Sejumlah negara maju sebut saja Amerika Serikat, Jepang, Korsel, Tiongkok, kini telah beralih menyeruhkan seluruh warganya untuk bertani. Demi ketahanan pangan negara.
GSVL sendiri tidak menampik, jika sejak kecil dia telah dididik bagaimana bercocok tanam. Karenanya ketika dipraktekkan secara langsung, tumbuhan yang ditanamnya apakah itu buah, sayur dan rempah-rempah tumbuh dengan baik dan telah dipanen dengan hasil memuaskan.
"Intinya saat kita mengerjakan segala sesuatu kita harus telaten. Tidak semua tanaman hasilnya bisa memenuhi ekspektasi kita. Tapi paling penting jangan menyerah, terus berusaha dan belajar. Soal hasil panennya nanti serahkan kepada Tuhan, karena tanpa campur tanganNya sesubur apapun tanah dimana kita bercocok tanam tidak akan menghasilkan panen secara maksimal," tutur GSVL.
Tadi, GSVL memulai giat pagi dengan mengerjakan sejumlah dokumen terkait kapasitasnya sebagai kepala pemerintahan di lingkup Pemkot Manado.
Setelah itu, GSVL langsung menuju pekarangan rumah untuk memulai kegiatan menanam, merawat sebagian tanaman kebutuhan pokok keluarga.
Kegiatan bertani ini, bagi GSVL sekaligus dimanfaatkannya untuk menjaga kebugaran tubuh, juga agar ia bisa terpapar sinar matahari pagi, yang bagus bagi kesehatan diri.
"Hari ini. Saya menanam beberapa jenis tumbuhan untuk kebutuhan pokok keluarga seperti cabe rawit, tomat dan terong. Saya berdoa kepada Tuhan, kiranya hasil panen nanti baik, hingga dapat kami keluarga nikmati," ucap GSVL.
Secara khusus GSVL kembali mengajak rakyat Manado untuk menggalakan bertani di kebun, pekarangan kalau ada. Dan memanfaatkan ruang tersisa di rumah dengan melakukan penanaman kebutuhan pokok memakai polybag.
"Sebagaimana arahan dari Pak Menteri Pertanian, Manado menjadi pilot project 'family farming'. Artinya semua keluarga di Manado bisa memenuhi kebutuhan pokok guna ketahanan pangan keluarga. Dengan bercocok tanam, lewat tanam langsung di tanah kebun maupun pekarangan, atau bagi yang tidak memiliki. Polybag bisa jadi alternatif memanfaatkan space yang ada di rumah kita masing-masing," tutur GSVL.
Ditambahkannya, ketahanan pangan keluarga sangat dianjurkan sekarang ini, terlebih usai pandemi Covid 19, yang diprediksi bakal berimbas pada krisis pangan dunia.
"Ayo rakyatku Manado, kita pastikan di kebun, pekarangan, atau teras rumah masing-masing kita tanami buah, sayur dan rempah-rempah untuk ketahanan pangan keluarga. Pastikan rumah kita kelihatan hijau, sehingga bukan hanya soal perut terisi, tapi kita bisa betah berada di rumah karena indah dan hijau, dan saat memandang jiwa kita tenang, sekaligus membuat hati senang," tutup GSVL. (jeklyMS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan