Tinjau Lokasi Pekuburan Serta Lahan Pertanian Hingga Dampingi Menteri, GSVL Tetap Semangat Mengabdi Meski di Tengah Pandemi Covid 19
Kerja seorang pemimpin butuh totalitas dan komitmen tinggi. Tidak melihat situasi dan kondisi, ia harus mendedikasikan diri sebagaimana panggilan tugas yang dipercayakan kepada pemimpin tersebut.
Demikian pola kerja yang diterapkan oleh Walikota Manado DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA. Ia bekerja dengan hati, tanpa memperhitungkan keringat dan pikiran terkuras dalam menjalankan tugas.
Seperti saat ini, meski harus berhadap-hadapan dengan mewabahnya virus korona atau yang lebih dikenal Corona Virus Disease (Covid) 19. GSVL tak pernah surut dalam menjalankan tugas.
Ia tidak takut terpapar Covid 19, karena memang kata GSVL, panggilan tugas dalam rangka memberikan pelayanan bagi rakyat adalah hal yang utama. Dan ia sama sekali tidak tertarik menjadikan virus yang telah merengut nyawa ratusan ribu orang di seluruh dunia, sebagai ajang untuk melakukan pencitraan politik.
"Ini bukan bicara soal politik, pencitraan dan sebagainya. Ini soal kemanusiaan, saya hanya ingin memberi keyakinan kepada rakyat bahwa pemerintah hadir dan ada, di situasi sulit seperti saat ini. Rakyat berpenghasilan rendah atau pekerja dengan pendapatan harian butuh jaminan ketersediaan bahan pokok, mereka tak ingin pemimpin ada karena kepentingan politik. Di samping itu, saya ingin membangun semangat rakyat Manado agar tetap optimis dan yakin, bahwa pandemi ini akan berlalu, Tuhan akan senantiasa menolong dalam tiap upaya yang tulus," ucap GSVL.
Tadi, Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Kadenwas Apeksi) ini, memulai aktivitas dengan meninjau lahan pekuburan umum di Kayuwatu, yang khusus disiapkan oleh Pemkot Manado.
Lahan pekuburan ini telah digunakan untuk memakamkan jenasah seorang bayi pasien dalam pengawasan (PDP). Sesuai dengan Protab pemakaman Covid 19.
Lanjut GSVL, melihat langsung lokasi pertanian di Buha Mapanget. GSVL ingin memastikan tanaman seperti jagung, kacang tanah yang ditanam oleh ASN Pemkot, telah bertumbuh dan mendapat perawatan dengan baik.
Bukan apa-apa, GSVL satu-satunya kepala daerah di Sulut, yang begitu konsen menyangkut ketahanan pangan. Apalagi menghadapi krisis ekonomi dan pangan usai pandemi Covid 19.
"Karena itu saya gencar memberi himbauan kepada rakyat Kota Manado, untuk memanfaatkan lokasi perkebunan kalau ada, pekarangan, hingga teras rumah memakai polybag untuk bercocok tanam, paling tidak yang ditanam adalah sebagian dari kebutuhan pokok sehari-hari. Saya ingin rakyat Kota Manado bisa memiliki sumber kebutuhan pokok masing-masing, guna mengantisipasi krisis pangan usai wabah covid 19," ungkapnya.
Berikutnya, GSVL mendampingi Menteri Pertanian, DR SY Limpo bersama Ketua Komisi lX DPR Rl Felly Runtuwene dan Kajati dalam rangka pelepasan ekspor rempah-rempah khususnya komoditi pala, dari Manado dengan negara tujuan Belanda.
"Puji Tuhan meski ada pandemi Covid 19, perekonomian kita masih bisa berjalan. Khusus di sektor pertanian. Tadi Pak Mentan mengatakan Kota Manado telah menjadi pilot project atau daerah percontohan utama dalam rangka menggalakkan 'family farming' (pertanian keluarga). Selain untuk ketahanan pangan seluruh keluarga di Manado, tapi juga bisa memberi dampak dalam rangka menjaga perekonomian Manaso pasca pandemi Covid 19," sebut GSVL.
"Ayo rayatku Kota Manado, kita terus menjaga optimisme untuk melawan penularan covid 19. Manfaatkan waktu di rumah, dengan hal-hal produktif seperti bercocok tanam, dengan menanam sayuran, buahan, rempah-rempah demi ketahanan pangan keluarga. Saya yakin, bersama kita bisa melalui pandemi Covid 19 ini, asalkan kita terus bersatu, tolong menolong, jangan saling menjatuhkan, dan tidak termakan hoax. Saya tiap hari mendoakan kiranya, kerja dan upaya kita semua diberkati Tuhan, dan disertainya kita semua, bersama kita bisa," sambung GSVL mengakhiri. (jeklyMS)
Komentar
Posting Komentar