Diprediksi Bakal Terjadi Krisis Usai Pandemi Covid 19, GSVL Ajak Rakyat Manado Bercocok Tanam di Pekarangan Atau Memakai Polybag Guna Ketahanan Pangan Keluarga

















Pandemi Covid 19 atau virus korona, telah berdampak buruk bagi perekonomian dunia. Bahkan jika ada negara yang terpapar tidak mengambil kebijakan terukur dalam menjaga kestabilan ekonomi, maka dipastikan resesi maupun krisis moneter parah akan terjadi.
Indonesia diprediksi oleh lembaga penelitian ekonomi Center of Reforms on Economic (CORE), tetap akan mengalami pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 2 persen hingga 2 persen, meski turut merasakan dampak virus korona.
Namun demikian jika pandemi covid 19 terus berlanjut, perekonomian Indonesia diyakini akan terpukul. Karena itu pemerintah RI, melalui Presiden Joko Widodo, terus melakukan berbagai upaya agar perekonomian Indonesia tetap bertumbuh, termasuk didalamnya memotivasi masyarakat secara mandiri mengusahakan bagaimana memenuhi kebutuhan pokok.
Anjuran agar masyarakat tetap melakukan hal-hal produktif meski harus belajar, bekerja dan beribadah di rumah. Gencar disampaikan oleh pemerintah.
Merespon ajakan Presiden ini. Walikota dua periode Kota Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA, punya kiat jitu khususnya dalam upaya menjaga ketahanan pangan keluarga.
GSVL memberi contoh, apa saja hal-hal produktif yang bisa dilakukan ketika berada di rumah. Salah satunya dengan bercocok tanam di pekarangan rumah.
Menurut GSVL, pekarangan atau bahkan teras rumah sekalipun bisa diupayakan untuk menanam beragam kebutuhan pokok sehari-hari, semisal sayur, buah-buahan, cabe, kunyit, jahe, tomat, bawang dan lainnya.
"Ayo rakyatku Kota Manado, manfaatkan waktu di rumah dengan mengerjakan hal-hal yang produktif, hingga bisa menjaga perekonomian keluarga. Salah satunya dengan bercocok tanam di pekarangan rumah, kita bisa menanam sayur, buah-buahan, rempah-rempah seperti bawang, tomat, kunyit, jahe, cabe, dan sebagainya," ucap GSVL.
Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Kadenwas Apeksi) ini, juga memberikan solusi bagi warga Manado yang tidak memiliki pekarangan untuk ditanami kebutuhan pokok, dengan menggunakan polybag.
"Kalau tidak punya pekarangan, coba gunakan polybag. Asalkan dirawat dengan baik, semua jenis tanaman yang kita konsumsi sehari-hari bisa tumbuh. Ini upaya kita bersama dalam rangka menjaga ketahanan pangan keluarga, karena kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi usai pandemi covid 19," tutur GSVL.
Tadi pagi, GSVL nampak sibuk. Suami tercinta dari Rektor Unima, yang juga Ketua TP PKK sekaligus PMI Kota Manado, Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS tersebut. Menanam, merawat dan memanen beragam jenis tanaman di pekarangan rumah.
"Tugas saya selaku kepala keluarga yakni bagaimana agar bisa menjaga ketahanan pangan. Jadi saya menanam serta merawat, buah-buahan, rempah-rempah, dan sayuran. Setelah itu pertumbuhanya sampai panen merupakan anugerah dari Tuhan. Puji Tuhan tanaman di pekarangan, baik tanam langsung di tanah dan yang memakai polybag bisa dinikmati hasilnya, melegahkan sekaligus bahagia bisa merasakan hasil panen saat himbauan untuk tetap di rumah saja," terang GSVL.
Ada beragam jenis buah, sayur maupun rempah-rempah di pekarangan maupun polybag yang ditanam oleh GSVL. Seperti pisang, kelapa pendek, jeruk ikan, buah naga, mangga, singkong, sayur-sayuran, kacang tanah, kacang hijau, temulawak, jahe, kunyit, cabe, bawang, tomat dan lainnya.
"Di waktu senggang atau di situasi seperti saat ini, harus tinggal di rumah guna mencegah penularan covid 19. Hampir setiap pagi saya berjemur matahari, sekalian olahraga ringan, dengan membersihkan rumput di sekitar tanaman, menanam juga memanen. Kiranya rakyat Kota Manado, bisa dengan bijak memanfaatkan pekarangan atau memakai polybag menanam sebagian kebutuhan pokok. Agar ketahanan pangan di keluarga masing-masing dapat terjaga," tutur GSVL.
Di akhir perbincangan tidak lupa GSVL kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sulut khususnya Kota Manado. Agar terus menjaga diri dan keluarga di tengah pandemi covid 19, dengan menjaga jarak, tidak ke tempat ramai, menunda acara melibatkan banyak orang, pakai masker ketika beraktivitas di luar rumah, rajin cuci tangan, budayakan hidup sehat dan bersih, dan sementara ini belajar, bekerja dan beribadah di rumah masing-masing.
"Memang berat dan sulit berada di situasi seperti ini. Tapi, saya yakin ada maksud Tuhan dibalik sebuah peristiwa. Dia ingin kita berubah, dalam tingkah laku, pola pikir, agar menjadi manusia yang lebih baik. Tetap setia dan tekun berdoa, optimis bersama kita bisa melewati pandemi covid 19 ini. Kiranya Tuhan terus memberkati, menjaga, dan menyertai kita semua. Salam sehat, salam cerdas, salam rukun," tutup GSVL. (jeklyMS)

Komentar

  1. Tentunya dengan Iman dan Pengharapan serta bersandar pada Kasih Allah kita semua bisa menghadapi bersama namun kita dituntut harus Berhikmat perlu Keberanian, Ketaatan dan Kedisiplinan untuk melakukan tindakan CEPAT dan TEPAT mungkin dalam bentuk PERATURAN yang diberlakukan TEGAS dan KETAT serta PENGAWASAN melekat yang nantinya harus didukung semua unsur baik itu AKADEMISI, DPRD,TNI dan POLRI maupun LSM/ORMAS

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan