Inisiatif Pribadi Rapid Test Covid 19, GSVL: Puji Tuhan Hasil Uji Terhadap Saya dan Istri Negatif
Walikota dua periode Kota Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA. Tidak bisa menyembunyikan perasaan sukacita, ketika hasil rapid test covid 19, pria yang akrab dijuluki GSVL bersama istri sekaligus Ketua TP PKK dan PMI Kota Manado Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS, negatif.
GSVL bersama Prof Paula (JPAR), memang berinisiatif melakukan pemeriksaan covid 19. Khusus untuk GSVL rapid test perlu dilakukan, karena sebagai kepala pemerintahan di Kota Manado. GSVL sering turun lapangan melihat situasi terkini Kota Manado, memberi himbauan kepada masyarakat dan mengadakan rapat dengan instansi terkait termasuk Forkopimda, dalam rangka penanganan penularan covid 19 khususnya Kota Manado, yang membuat dia rentan tertular.
"Puji Tuhan, setelah dilakukan rapid test. Hasilnya saya dan istri dinyatakan negatif virus corona atau covid 19. Saya berinisiatif untuk dilakukan pengujian, karena selama ini saya aktif turun lapangan. Ini sebagai bentuk kewaspadaan sekaligus kepedulian baik bagi keluarga, orang-orang di sekitar saya, dan masyarakat tentunya. Terima kasih kepada seluruh warga Manado yang telah mendoakan, ini jadi suntikan moril juga motivasi agar saya terus berbuat yang terbaik dalam menangani dan menanggulangi pandemi covid 19 di Kota Manado," ucap Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Kadenwas Apeksi).
GSVL juga menyampaikan saat ini sedang dilakukan pemesanan peralatan medis khusus rapid test, yang akan dipakai menguji covid 19 pada semua pejabat di lingkup Pemerintah Kota Manado, dan warga yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan alat medis (rapid test covid 19), bisa segera tiba. Agar langsung dilakukan pemeriksaan bagi pejabat dan ODP di Kota Manado. Pemerintah akan terus berusaha sekuat tenaga, agar covid 19 ini secepatnya dapat diputus rantai penularan," ungkap GSVL.
Ketika ditanya mengapa ODP yang jadi prioritas untuk diadakan rapid test. GSVL bijak menyebut, langkah taktis yang harus dilakukan agar covid 19 bisa diredam salah satunya yakni menguji ODP, karena status mereka yang masuk orang dalam pemantauan ini melakukan isolasi mandiri di rumah, dan belum dipastikan positif covid 19 atau sebaliknya bisa saja ada yang konfirm tesnya positif.
"Jadi begini kalau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akan secara terus menerus diawasi dan dilakukan pemeriksaan. Karena mengalami gejala covid 19 semisal demam, batuk, gangguan saluran pernafasan. Kenapa sampai ditetapkan PDP, karena saudara-saudara kita ini pernah melakukan perjalanan di wilayah ataupun negara episentrum covid 19. Atau bisa juga memiliki kontak fisik erat dengan pasien yang sudah terkonfirmasi positif, sehingga mereka menjalani perawatan dan ditangani oleh petugas kesehatan di rumah sakit," ucap GSVL.
"Sedangkan ODP orang yang juga mengalami gejala covid 19. Pernah bepergian ke wilayah atau negara dengan tingkat penularan tinggi. Dan atau pernah melakukan kontak fisik dengan saudara kita yang positif covid 19. Tapi beda dengan PDP, mereka yang berstatus ODP melakukan isolasi mandiri di rumah. Jadi untuk menjaga agar keluarga dan masyarakat sekitar tetap sehat. Perlu diadakan rapid test bagi warga yang masuk ODP. Jadi logikanya, dengan adanya tes terhadap ODP kita bisa mengetahui jika ada yang positif dan masuk PDP, agar bisa langsung dilakukan penanganan dan perawatan di rumah sakit. Dengan demikian penularannya dapat kita tekan," sambung GSVL.
Selain itu GSVL meminta agar warga Sulut khususnya Kota Manado, tidak memberikan stigma negatif atau mengucilkan warga yang dinyatakan positif, PDP maupun OPD. Karena kata dia salah satu faktor pendukung seorang yang positif covid 19 bisa sembuh bukan hanya karena imun atau kekebalan tubuh yang baik, tapi juga kesehatan mental/psikologis pasien positif corona.
"Waspada perlu. Tapi jangan sampai kita memberi cap atau stigma negatif, atau mengucilkan mereka (positif covid 19, PDP, ODP). Ayo kita berikan dukungan baik lewat ucapan-ucapan yang memotivasi dan memberi semangat lewat media sosial atau video call. Perlu diingat sebagai sesama manusia, mereka juga tidak ingin terpapar covid 19. Ini yang perlu dilakukan, apalagi sudah ada SOP dan Protapnya," kata GSVL.
Di akhir perbincangan. GSVL kembali mengajak agar seluruh warga Manado mengikuti himbauan dan protokol kesehatan untuk melawan penularan covid 19.
"Mari saya ajak demi kebaikan kita semua, patuh dan disiplin pada himbauan pemerintah. Jaga jarak, jangan berkumpul, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, mandi dan mencuci pakaian memakai deterjen, jika memang ada keperluan penting di luar rumah. Kalau tidak tetap di rumah saja, belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah. Saya optimis, ketika kita melakukan seluruh himbauan dengan baik dan tetap berdoa kepada Tuhan, maka pandemi covid 19 bisa kita putus mata rantai penularannya. Salam sehat, salam cerdas, salam rukun, untuk rakyatku di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado," tutup GSVL. (jeklyMS)
Komentar
Posting Komentar