Rayakan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus Bersama Keluarga di Rumah, GSVL: Mari Dengan Hati Tulus dan Penuh Kerendahan Diri Kita Memohon Pada Tuhan Kiranya Kota Manado Segera Dipulihkan Dari Penularan Covid 19
Beribadah di rumah dengan keluarga sering hanya dijadikan sebagai pelengkap saja. Padahal sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus, ibadah bisa dilakukan dengan tidak melihat waktu, tempat dan kondisi.
Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Roma; Karena itu, saudara saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1).
Ucapan ini sangat lugas mengingatkan umat makna ibadah. Persembahkanlah tubuhmu; Ini merupakan gambaran kegiatan oleh anggota tubuh, apapun yang dilakukan, yaitu semua aktifitas dalam kehidupan ini, kapanpun, dimanapun, seluruh kegiatan adalah ibadah yang sejati.
Artinya, Tuhan memandang jauh kedalam hati, dan melihat tuntas semuanya, di semua jalan kehidupan manusia. Tuhan menuntut ibadah yang sejati, bukan sekedar ritual keagamaan. Dia menetapkan standar kualitas dalam beribadah. Bahwa ibadah adalah persembahan yang hidup.
Termasuk didalamnya dalam peribadatan bersama seluruh anggota keluarga. Apalagi di saat situasi dunia saat ini ketika pandemi covid 19 menyerang hampir seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia termasuk Kota Manado Provinsi Sulut.
Sejak ditetapkan pemerintah pamdemi covid 19 status darurat bencana (non alam).
Himbauan bekerja, belajar dan beribadah di Rumah terus digaungkan. Hal ini dilakukan untuk meredam penularan virus corona. Karena virus ini dapat menular dengan cepat dari manusia satu ke manusia lain.
Nah, beribadah di rumah bersama keluarga, jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan keyakinan iman, maka apapun yang dilakukan dalam peribadatan akan berkenan pada Tuhan.
Ibadah di rumah, tidak akan pernah mendegradasi iman dan percaya kepada Tuhan. Malah sebaliknya, beribadah dengan anggota keluarga, akan semakin memperkuat dan memperkokoh iman dan percaya dari semua anggota keluarga.
Demikian diamini, Walikota dua periode Kota Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA. Tadi, bersama keluarga besar Lumentut-Runtuwene, dilakukan ibadah perayaan Jumat Agung (Kematian Yesus Kristus) dirangkaikan dengan perjamuan kudus.
Dalam peribadatan ini, GSVL secara khusus meminta seluruh anggota keluarga besar Lumentut-Runtuwene, agar terus meyakini dan percaya bahwa kematian Tuhan Yesus, untuk menebus dan menyelamatkan seluruh manusia dari maut akibat dosa.
"Kalau Tuhan Yesus rela mati untuk menyelamatkan kita dari dosa. Dia juga tidak akan membiarkan dan akan senantiasa berjalan bersama, menjaga keluarga kita agar terhindar dari malapetaka ataupun musibah dan penyakit asalkan kita percaya dengan sungguh," kata GSVL.
Tidak ketinggalan GSVL kembali mengingatkan agar keluarga besar Lumentut-Runtuwene dan semua keluarga di Kota Manado bahkan Provinsi Sulut, yang sedang merayakan Jumat Agung, untuk mendoakan agar Kota Manado dan Sulut senantiasa dijaga dan dilindungi oleh Tuhan.
"Yakin bahwa Tuhan akan bekerja sesuai dengan waktuNya. Percaya Tuhan Yesus akan memulihkan daerah kita dari penularan Covid 19. Senantiasa taat dan patuh pada himbauan pemerintah sebagai wakil Tuhan di muka bumi ini. Jangan bersungut-sungut, atau mengeluh. Karena jika Tuhan ada bersama dengan kita, sudah semestinya kita tidak, khawatir, takut dan panik. Akan tetapi Tuhan juga memberikan kita hikmat dan kebijaksanaan ketika diperhadapkan dengan situasi tersulit sekalipun, percaya semua persoalan berat akan ada jalan keluar yang disediakanNya bagi kita semua," tutup GSVL. (jeklyMS)
Komentar
Posting Komentar