Prof Paula: Terima Kasih Sahabat PKK Manado Atas Peran Menjaga Keluarga Tetap di Rumah dan Memberi Edukasi Pada Rakyat



Peran keluarga dalam meredam pandemi virus corona (covid 19), sangat diperlukan. Tanpa dukungan keluarga, mustahil keinginan memutus mata rantai penularan covid 19 bisa terwujud.
Dan salah satu upaya oleh Pemkot Manado, yakni pemberdayaan seluruh sumber daya penting termasuk Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kota Manado dalam memberi contoh dan edukasi kepada masyarakat.
Peran PKK dalam rangka mengikuti serta mensosialisasikan himbauan pemerintah khusus di Kota Manado berjalan baik. Karena itu Ketua TP PKK Kota Manado Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS, secara khusus memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh PKK dan keluarga di Kota Manado, yang taat dan disiplin menjalankan himbauan pemerintah.
"Dari hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih kepada sahabat PKK dan keluarga di Kota Manado yang telah membantu pemerintah. Dengan kedisiplinan dan kepatuhan, serta dibarengi doa. Torang yakin, Manado bisa keluar dari situasi sulit pandemi covid 19," ucap wanita yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Manado.
Lanjut Prof Paula mengatakan, hari demi hari kesadaran seluruh warga di Manado untuk tetap di rumah saja bersama keluarga (belajar, bekerja dan beribadah di rumah) terus meningkat.
"Sahabat PKK dedikasi dan bhakti kalian tidak sia-sia, tanpa kenal lelah memberi pendidikan pada keluarga dan warga sekitar. Tentang pentingnya menjaga jarak (physical distancing). Menghindari area publik dan tempat keramaian, rutin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, pola hidup sehat (makan makanan bergizi dan olahraga ringan), dan paling penting berdoa pada Tuhan. Sangat memberi dampak dalam rangka menghambat bahkan memutus mata rantai penularan covid 19," ucapnya.
Prof Paula juga menghimbau agar TP PKK Kota Manado, terus memberi motivasi dan rasa optimis baik kepada keluarga atau warga sekitar agar tidak panik, namun harus terus waspada, bahwa semua akan baik-baik saja. Dan tidak mudah termakan hoax.
"Saya juga berharap sahabat PKK Kota Manado, untuk mengikuti informasi terbaru. Dimana Pemerintah RI telah memberlakulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), merujuk dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 9 tahun 2020, salah satunya siapapun anggota keluarga yang keluar rumah wajib memakai masker kain agar bisa dicuci ulang, dan tidak memakai masker petugas medis," papar Prof Paula.
Seperti diketahui kemarin Menkes telah menandatangani Permenkes PSBB. Aturan ini dimaksud bukan melakukan pengekangan aktivitas warga, seperti yang dilakukan oleh sejumlah daerah di Indonesia, dengan 'karantina wilayah'.
PSBB diberlakukan untuk membantu Pemda dalam menjalankan pedoman wajib pemberlakuan physical distancing (jaga jarak), menghindari pusat keramaian atau tempat umum termasuk didalamnya transportasi publik, tidak mengadakan kegiatan dalam bentuk apapun yang melibatkan banyak orang, dan pentingnya belajar, bekerja, beribadah di rumah.
Bagi yang melanggar aturan ini, akan dikenai sanksi pidana. PSBB, dalam penerapannya oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus mengirim surat permintaan kepada Menkes.
Dan akan dipelajari apakah Pemda siap khususnya dari sisi anggaran, serta jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat covid 19 meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat.
Jika tidak memenuhi salah satu dari beberapa kriteria dalam Permenkes, PSBB tidak akan diijinkan, terkecuali kewajiban memakai masker kain (non medis), yang harus dipatuhi khususnya saat beraktivitas di luar rumah. (jeklyMS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan