Apa Salah GSVL, Berempati Pada Korban Bencana Disebut Pencitraan
Entah apa yang ada di benak dan nurani sebagian dari elit politisi kita yang mengatakan, Walikota dua periode Kota Manado, DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA, memanfaatkan kunjungan kepada warga Manado yang tertimpa bencana, banjir, longsor dan pohon tumbang untuk pencitraan.
Seakan membuang rasa empati terhadap korban, mereka mencari legitimasi klaim dengan rententan dalih, bahwa urusan turun lapangan melihat bencana. GSVL tak perlu hadir, sudah ada badan penanggulangan bencana, dinas sosial dan instansi terkait lainnya.
Padahal GSVL adalah kepala pemerintahan dan pelayan rakyat Kota Manado. Dia wajib ada di tengah warga terdampak bencana, selain untuk mengkoordinasikan seluruh instansi dalam penanggulangan bencana. Kehadiran GSVL akan memberi dukungan moral bagi warga terdampak.
Pencibir GSVL yang menuding dia mencari untung politik ketika menemui korban bencana. Dilihat dari segi etika dan afeksi, di tengah bencana yang terjadi, tentu sangat tidak etis melancarkan aneka tuduhan dan prasangka miring pada GSVL.
Mereka, bukannya malah berpikir bagaimana membantu dan berempati terhadap korban, justru sibuk mencari salah GSVL.
Untunglah GSVL merupakan sosok pemimpin yang memiliki karakter tahan uji. Meski dicerca, dia tidak peduli karena baginya prinsip teguh atas sumpah jabatan sebagai Walikota Manado, untuk hadir bagi rakyat terutama yang mengalami musibah maupun duka, tidak bisa ditawar lagi.
Dan terbukti saat GSVL, turun lapangan melihat korban bencana longsor, banjir dan pohon tumbang. Dia disambut luar biasa oleh warga.
Mereka bahkan secara gamblang menyebut, Sulut butuh pemimpin seperti GSVL yang memiliki kepekaan, empati dan simpati kepada rakyat.
Bukan pemimpin mengaku hebat, tapi alergi berada dekat rakyat, dan tidak ada hasil dalam pembangunan daerah. (jeklyMS)
Bukan pemimpin mengaku hebat, tapi alergi berada dekat rakyat, dan tidak ada hasil dalam pembangunan daerah. (jeklyMS)
Komentar
Posting Komentar