GSVL Bahkan Tidak Peduli Tubuhnya Rentan Gara-Gara Tidak Kenal Lelah Cegah Virus Corona Menyebar di Kota Manado



















Bakti seorang pemimpin, bukan hanya dilihat dari sukses program pembangunan atau giat menyapa melayani rakyat. Tapi bagaimana pemimpin itu bisa dan mampu memberi suntikan moral, rasa aman, rasa tenang pada rakyat saat terjadi bencana termasuk penularan penyakit yang membahayakan.
Dan ujian sesungguhnya bagi para pemimpin di Indonesia yakni bagaimana menjaga kondisi dan situasi, ketika mewabahnya virus corona secara global.
Corona virus yang kemudian oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), dinamakan covid 19. Pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Tidak hitung lama covid 19 kemudian menjadi pandemi, atau terpapar kepada manusia di lebih dari seratus negara.
Salah satunya Indonesia. Sejak virus ini terpapar pada dua warga depok yang sempat berinteraksi dengan seorang warga Jepang yang ternyata positif covid 19.
Berdasarkan update dari Kemenkes hingga pukul 22.00 WITA malam ini. Jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 kasus. Angka ini meningkat 21 kasus baru dari pengumuman yang dilakukan kemarin.
Salah satunya seorang warga di Kota Manado Provinsi Sulut dinyatakan positif mengidap virus corona, dan sementara menjalani perawatan intensif di RSUP Kandou.
Menanggapi ini, Walikota Manado DR Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA, langsung bergerak cepat.
Dia tidak peduli dengan kondisi kesehatannya sendiri yang sangat rentan terpapar virus corona karena energi banyak terkuras, hingga bisa membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Bagi dia kesehatan rakyat Manado jauh lebih penting.
Tadi, tanpa lelah mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), yang setia didampingi Ketua TP PKK dan PMI Kota Manado, Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS. Melakukan pemantauan langsung di lapangan, lanjut menggelar rapat dengan instansi terkait, dalam rangka meredam penyebaran covid 19.
Walikota yang dikenal peka terhadap persoalan yang dihadapi rakyat ini, melihat dari dekat sejumlah pasar swalayan guna memantau ketersediaan kebutuhan dasar rakyat Manado.
"Tadi saya ke sejumlah pasar swalayan dan toko penyedia bahan kebutuhan pokok masyarakat. Puji Tuhan tersedia, dan sudah ada langkah antisipasi Pemkot Manado agar sembako di pasaran harganya stabil, stoknya saya pastikan tetap tersedia," ucap GSVL.
Pria yang gemar bersepeda ini, juga telah memberi instruksi kepada seluruh jajaran Pemkot Manado, agar berkontribusi dalam rangka mencegah virus corona meluas.
"Di rapat tadi saya minta seluruh kawan-kawan Pemkot ikut aktif mencegah agar covid 19 tidak mewabah. Salah satunya dengan terus mensosialisasikan pola hidup sehat, dan memberi penjelasan secara baik kepada rakyat. Jika ada yang menunjukan gejala seperti virus corona batuk, demam dan sesak nafas segera memeriksakan diri ke rumah sakit," ungkap GSVL.
Pria yang sudah dua periode memimpin Kota Manado ini, juga tak lupa terus mengingatkan warga kota Manado tidak panik namun terus waspada dan terus mendoakan agar Tuhan menjaga kota ini, dijauhkan dari bencana dan penyakit menular.
Sebelumnya GSVL, telah memberi himbauan kepada rakyat Kota Manado agar tidak dulu menuju ke tempat atau pusat keramaian, jika tidak ada keperluan mendesak.
Langkah lainnya, guna mencegah penularan covid 19 di Kota Manado, GSVL telah menerbitkan surat edaran melalui dinas pendidikan Kota Manado, meliburkan siswa SD dan SMP, dari tanggal 16 hingga 27 Maret.
"Jadi itu langkah yang kita lakukan. Pemkot Manado, belum sampai pada opsi lockdown. Tapi yang kita prioritaskan saat ini, jika benar pasien positif corona itu berdomisili atau sempat berinteraksi dengan warga Manado. Maka kita cari siapa saja warga itu, nanti akan dilakukan serangkaian tes medis agar bisa diketahui apakah positif tertular atau tidak, kita kerjasama dengan semua instansi terkait," ucap GSVL tadi.
Terpenting kata GSVL pencegahan mewabahnya covid 19, bukanlah bersifat protokol atau aturan darurat, hingga warga tidak bisa lagi beraktifitas. melainkan melakukan cara agar masyarakat membatasi gerak dan aktivitasnya.
"Sebab, penularan corona itu dari manusia ke manusia lainnya. Arti membatasi seperti sudah berulang kali saya sampaikan, adalah himbauan, hindari pusat keramaian dan kiat lainnya. Kalau tidak ada urusan penting ke tempat keramaian lebih baik di rumah saja. Yang kita lakukan adalah warga batasi, batasi aktivitas dirinya, batasi aktivitas masyarakatnya, bukan dalam konteks membelenggu, kemudian berikan opsi mereka memilih," jelas GSVL. (jeklyMS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan