Lawan Penularan Covid 19, GSVL Sebut Pemkot Siap Salurkan Bantuan Bagi Rakyat Berpenghasilan Tidak Tetap








Pemerintah Kota Manado tidak tinggal diam mengantisipasi dampak dari kebijakan untuk meminta warga tinggal di rumah, jaga jarak fisik (physical distancing), dan tidak berada di pusat keramaian.
Keluhan sebagian rakyat Manado, terkait hilangnya sumber pendapatan harian karena tinggal di rumah. Direspon Walikota dua periode DR Ir Gobless Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA, dan jajaran dengan segera menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi warga terdampak.
Hal ini mengemuka saat GSVL melakukan rapat melalui video conference dengan Gubernur Olly Dondokambey. GSVL didampingi, Kapolresta Manado, Dandim 1309, Sekretaris Daerah dan Jubir Satgas Covid 19 Manado.
Diutarakan GSVL, rapat ini sendiri sebagai bagian koordinasi antara pemerintah kabupaten/kota se-Sulut dengan Pemprov, dalam menghadapi darurat bencana non alam.
Di kesempatan tersebut kepada gubernur, GSVL mengutarakan beberapa kebijakan Pemkot Manado. GSVL menitikberatkan pada mulai tingginya kesadaran rakyat Manado disiplin untuk patuh pada himbauan pemerintah tetap tinggal di rumah, serta menjaga jarak (physical/social distancing), dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Nah, himbauan ini kata GSVL diikuti dengan skema kebijakan terukur lewat pergeseran anggaran mengenai bantuan bahan kebutuhan pokok bagi warga yang berpenghasilan harian atau tidak tetap yang kehilangan sumber pendapatan karena 'dirumahkan'.
"Saya sudah memerintahkan kepada Sekda dan pejabat terkait untuk melakukan pergeseran anggaran. Nantinya yang akan mendapatkan bantuan adalah rakyat kecil yang benar-benar terdampak, atau mereka berpenghasilan harian, kita sementara melakukan pendataan bagi warga yang layak mendapatkan bantuan," ucap GSVL.
Selain itu GSVL memastikan seluruh kebutuhan pokok masyarakat tetap tersedia. Sehingga warga Kota Manado yang memiliki penghasilan tetap bisa membeli kebutuhan masing-masing, namun tetap jaga jarak.
"Pandemi Covid 19 di hampir seluruh negara di dunia telah mengubah cara pandang, pola pikir, masyarakat global, termasuk di Sulut dan Kota Manado. Tentang bagaimana untuk disiplin dan taat pada seluruh himbauan pemerintah," sebutnya.
"Karena begini, lockdown atau karantina wilayah tidak menjamin penularan covid 19 bisa diredam atau dihilangkan sama sekali. Contoh nyata di Italia, Spanyol, Prancis dan AS, lockdown sudah diberlakukan. Namun tiap hari angka warga terpapar covid 19 terus bertambah. Jadi sekali lagi paling penting adalah kedispilinan, tetap di rumah kecuali untuk kebutuhan mendesak seperti berobat atau membeli kebutuhan pokok. Dan saat di luar rumah jaga jarak dengan orang lain, hindari tempat yang ramai. Pulang di rumah, segera membersihkan diri mandi dan cuci tangan. Begitu juga pakaian langsung letakkan di tempat pakaian kotor," sambung GSVL.
GSVL kembali mengatakan dalam mengantisipasi covid 19 di Kota Manado, Satgas yang dibentuk dibantu pihak berwajib terus memantau perkembangan. Kita melihat perkembangan apa perlu dilakukan penutupan semua pintu masuk di Kota Manado atau tidak.
Karena seperti yang sudah beberapa kali disampaikan GSVL, efek dari 'karantina' wilayah akan berdampak pada perekonomian di Manado, dan ketersediaan kebutuhan pokok rakyat.
"Prioritas saya adalah keselamatan rakyat. Karena itu saya memastikan pemerintah akan tetap hadir dan ada memberi rasa aman dan nyaman bagi rakyatku Manado. Harapan saya juga rasa kesetiakawanan sosial muncul di masa-masa sulit ini. Bagi rakyat yang berkecukupan, demi kemanusiaan berbagilah dengan mereka yang berkekurangan," terang GSVL.
Selain pemberian bantuan kepada rakyat yang hanya mengandalkan pendapatan harian. GSVL juga menjelaskan mengenai suara rakyat, terkait keringanan kredit selama 1 tahun tidak membayar cicilan bagi UMKM, dan pekerja harian semisal ojek online.
Disampaikan GSVL, mekanisme ini merupakan wewenang penuh pemerintah pusat, melalui Bank Indonesia, OJK, BUMN dan instansi pusat lainnya. Meski demikian usulan sejumlah masyarakat terkait kebijakan ini, akan diperjuangkannya kepada pemerintah pusat.
"Sekali lagi mekanisme penerapan ini ada di pemerintah pusat. Pemkot Manado, akan fokus menggunakan anggaran untuk penanganan dan pencegahan penularan covid 19. Termasuk didalamnya pemberian bantuan kebutuhan pokok bagi rakyat berpenghasilan tidak tetap atau hanya mengandalkan pendapatan harian," tegas GSVL.
Diakhir pernyataannya, GSVL kembali menyeruhkan agar himbauan tetap di rumah, jaga jarak dan hidup bersih (cuci tangan), dipatuhi rakyat Manado.
"Bangun kesadaran diri untuk taat pada himbauan pemerintah. Ini demi kebaikan kita semua, tetap berdoa dan optimis bahwa bersama kita bisa mencegah penularan covid 19. Saling mengingatkan satu dengan yang lainnya, dan mendukung seluruh kebijakan pemerintah, doakan juga kawan-kawan petugas kesehatan yang berada di garda terdepan melawan virus corona. Semoga Tuhan senantiasa melindungi kota kita tercinta ini, jangan panik namun harus waspada. Salam sehat, salam rukun, Tuhan memberkati," kunci Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Kadenwas Apeksi) ini. (jeklyMS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berintegritas dan Sarat Pengalaman, CBT-GSVL Pasangan Paling Tepat Pimpin Sulut

Rekreasi Sederhana GSVL Bersama Istri dan Cucu Nikmati Pemandangan Danau Tondano Kuliner Kawangkoan Serta Udara Sejuk Danau Linow

GSVL Tetap Setia Melayani Meski Dihantam Beragam Cobaan